Pentingnya Membangun Sarana Olahraga yang Standar Menuju Sumut Tuan Rumah PON 2024

sarana olahraga sumut tuan rumah pon 2024

Topmetro.News – Disporasu (Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara), mengapresiasi semangat pemerintah daerah untuk membangun sarana olahraga. Tapi, niat itu harus dibarengi dengan perencanaan yang baik, terutama soal standarisasi sarana tersebut. Sebab, pentingnya membangun sarana yang standar menuju Sumut tuan rumah PON 2024.

“Kami juga mendapat masukan dari kabupaten kota. Banyak bupati walikota yang berniat membangun Gedung Serbaguna, dan meminta masukan dari Dispora Provinsi. Disini kami tegaskan syarat syaratnya mesti jelas. Pertama tanahnya harus clear lalu perencanaan gedungnya harus matang, sehingga Kemenpora bisa bantu,” ungkap Sekretaris Disporasu Rudi Rinaldi S.Sos MAP, di sela acara pembukaan Bimtek Sarana dan Prasarana Olahraga, menuju PON 2024 Aceh-Sumut, pada Rabu (18/12/2019).

Tahun lalu, nias dan binjai yang mendapat bantuan dari Kemenpora. “Tahun ini juga ada dua daerah lagi yang dibantu,” tambah Rudi yang hadir mewakili Kadisporasu H Baharuddin Siagian SH MSi.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini diikuti 45 peserta, dari Dispora perwakilan kabupaten kota dan ASN Disporasu. Melalui kegiatan tersebut, Rudi juga mengharapkan seluruh daerah memiliki visi, yang sama mengenai persoalan standarisasi sarana olahraga.

Ia juga berharap daerah dapat memberi masukan untuk kemajuan bersama. Terutama pada daerah, yang ikut menjadi tuan rumah PON seperti Langkat, Medan, Deliserdang dan Serdangbedagai.

wakil ketua koni sumut
Teks Foto: Wakil Ketua KONI Sumut Prof Agung Sunarno sekaligus narasumber, memberikan penjelasan terkait pembangunan sarana olahraga. (Foto:IST)

Wajib Diterapkan

Sementara itu, Wakil Ketua Umum KONI Sumut Prof Agung Sunarno, juga mengingatkan sarana olahraga yang standard wajib diterapkan. Tidak boleh lagi ada sarana yang dibangun sia-sia karena meremehkan standar yang ada.

“Jangan main2 dengan standar. Contoh kolam renang, harus diperhitungkan betul. Jangan kabupaten kota semangat untuk membangunnya tapi ternyata tidak standar. Kolam renang itu rumit, tidak cuma soal ukurannya tapi juga kedalaman, suhu air, kondisi air juga harus diperhatikan,” katanya saat menyampaikan materi kepada peserta

Untuk PON 2024, Sumut telah menegaskan kalau venue pertandingan akan dibangun ke beberapa daerah, yang jaraknya tidak lebih 80 km dari pusat kota (ibukota). Sebab, jika terlalu jauh, akan menjadi masalah.

Contohnya di Bandung yang lalu, pertandingan tinju digelar di pelabuhan ratu yang jarak tempuhnya 8 jam dari Bandung. Kalau di Riau, sampai Rokan hulu, yg jarak tempuh lebih dari 10 jam. “PON 2024 tidak akan terlalu jauh seperti di Langkat, Medan, Deliserdang dan Sergai. Bahkan Asahan pun tidak kita pilih. Selain itu, kawasan tersebut juga didukung dengan sarana jalan tol yang mempermudah mobilisasi peserta,” tutur Prof Agung.(TMN-YOFE)

Related posts

Leave a Comment